I made this widget at MyFlashFetish.com.

Kamis, 22 Oktober 2009

Proses Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat serta Pengaruhnya bagi Indonesia1. Perlawanan Rakyat Maluku A. Latar Belakang 1. Belanda

1. Perlawanan Rakyat Maluku

A. Latar Belakang

  1. Belanda menerapkan monopolui perdagangan
  2. Adanya kekhawatiran rakyat akan munculnya kembali kekejaman seperti zaman VOC.
  3. Rakyat diharuskan kerja paksa, menyerahkan ikan asin, kopi.
  4. Benteng Duurstede diduduki Belanda.

B. Tokoh/ pemimpin

Pattimura

C. Proses Perang

Perlawanan ini dibantu oleh Anthonie Rebok, Thomas Pattiwael, Lucas Latumahina, dan Christina Martatiahahu. Pada tanggal 15 Mei 1817 seranga di mulai dan berhasil menguasai Banten Duurstede serta membunuh van den Berg. Akhirnya perang meluas ke Ambon, Seram, Haruku, Larike, Asilulu, dan Masihu.

D. Akhir perang

Belanda akhirnya mendatangkan bantuan, sehingga Pattimura dapat dikalahkan dan tanggal 16 Desember Pattimura dihukum gantung.

2. Perang Paderi

A. Latar Belakang

1. Adanya Perselisihan antara Kaum adat dan Kaum Paderi. Yaitu

Kaum Paderi menghendaki Gerakan Wahaby yang ditentang Kaum

Adat.

2. Belanda ikut campur tangn membantu Kaum Adat.

B. Proses Perang

1. Tahap I [ 1821-1837 ]

Tahap ini perang antara Kaum Adat dan kaum Padri. Kaum Adat terdesak lalu minta bantua Belanda. Dengan begitu Belanda diizinkan membangun Benteng Por Vander Cappelen dan Port de Kock. Tahun 1825, Belanda berunding dengan Kaum Paderi dan menghasilkan Perjanjian Paderi.

2. Tahap II

Kaum Paderi dan Kaum Adat bersatu melawan Belanda. Serangan Belanda dipusatkan ke Bonjol. Belanda menggunakan siasat Devide at Empera dengan cara mendatangkan pasukan Sebtot Prawirodirjo dari Jawa.

C. Pemimpin / Tokoh

Tuanku Imam Bonjol, Datuk Malim Basa, Tuanku nan Cerdik, Tuanku

Pasmanan, dan Tuanku Hitam.

D. Akhir Perang

Pada tahun 1833 diadakan Perjanjian Plakat panjang yang isinya penduduk diberi kebebasan membayar pajak dan kerja rodi, tetapi penduduk hanya berdagang dengan Belanda. Namu akhirnya Tuanku Imam Bonjol tetap ditangkap pada tahun 1837.

4. Perang Dipenogoro

a. Latar Belakang

sebab Umum:

1. Belanda ikut campur masalah kerajaan

2. Bangsawan kecewa karena dilarang menyewakan tanahnya

3. Kaum Ulama kecewa karena masuknya peradaban Barat di keraton

4. Rakyat dibebani berbagai macam pajak dan kerja paksa

Sebab Khusus:

1. Pembuatan jalan raya yang melewati makam leluhur tanpa

Seizin Pangeran Dipenogoro

b. Pemimpin/ tokoh

Pangeran Dipenogoro, Kiai mojo, Sentot Prawirodirjo,Pangeran Mangkubumi, dll.

c. Proses Perang

Perang dimulai 20 Juli 1825. Perang dimulai ketika Belanda menyerbu kediaman Pangeran Dipenogoro. Pangeran dipenogoro menggunakan taktik geriliya, sedang belanda menggunakan siasat Benteng Stelsel.

d. Akhir Perang

Pasukan Dipenogoro mulai terdesak setelah Belanda menggunakan siasat Devide et Empera. Pangeran Dipenogoro berhasil ditangkap pada tahun 1830 setelah Belanda menerapkan siasat tipu muslihat.

5. Perang Jagaraga bali

a. Latar belakang

1. Belanda memaksa Bali mengakui kedaulatan Belanda

2. Belanda memaksa Bali menghapus hak Tawan karang.

b. Pemimpin / Tokoh

I Gusti ketut Jelantik

c. Proses Perang

Pada 1845 Belanda Menyerang kerajaan Buleleng. Belanda menyerang Bali tiga kali:

1. Tahun 1846: Serangan dapat dihalau I Gusti Ketut Jalantik

2. Tahun 1848: Belanda gagal merebut Benteng Jagaraga

3. Tahun 1849: Belanda berhasil menguasai Benteng Jagaraga

d. Akhir Perang

Sejak tahun 1849 Belanda berhasil menguasai Bali

6. Perang Banjar

a. Latar Belakang

1. Belanda memaksakan monopoli pedagang

2. Belanda ikut campur tangan urusan kerajaan

b. Pemimpin / Tokoh

Pangeran Antasari

c. Proses Perang

Pertempuran terjadi pada 18 April 1859. Pangeran Antasari berhasil merebut Benteng Belanda dan menenggelamkan kapal Onrus milik Belanda.

d. Akhir Perang

Pangeran Antasari wafat pada tahun 1862, digantikan oleh Haji Buyasin yang akhirnya ditangkap Belanda.

7. Perang Aceh

a. Latar Belakang

1. Belanda ingin menguasai aceh yang letaknya strategis.

2. Belanda menuntut agar Aceh mengakui kedaulatan Belanda

3. Belanda melarang Aceh menjalin hubungan dengan

luar negeri

4. Traktat Sumatra 1871 memberi peluang Belanda untuk

menyerang Aceh.

b. Pemimpin / Tokoh

Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Panglima Polim, Cut Nya’ Dien

c. Proses Perang

Belanda menyerang Aceh pertama pada 1873

di bawah pimpinan Jend. Kohler di depan Masjid Raya,

namun gagal. Serangan kedua Desember 1873 dipimpin

Jend. Van Suieten, berhasil merebut masjid Raya dan

Istana. Belanda melakukan Siasat Konsentrasi Stelsel, Devide

et Empera, kekerasan dengan membentuk pasukan Marsose.

d. Akhir Perang

Pada 1904 Aceh terpaksa menandatangani Perjanjian singkat

Yang berisi, “ Aceh mengakui kedaulatan Belanda”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar